Minggu, 19 Juni 2011

Indonesia Bisa Jadi Kiblat Busana Muslim Dunia

Padang: Pengamat busana muslim dari Sumatra Barat, Dra Mira Elfina, M.Si mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kiblat busana muslim dunia pada 2012.

"Potensi yang terbesar bisa mendukung cita-cita tersebut terkait berbusana muslim di kalangan kaum perempuan tanah air sudah menjadi kebiasaan baku, tidak hanya pada tiap perayaan hari-hari besar agama bahkan juga tampak pada keseharian mereka," kata Mira di Padang, Sabtu (18/6).

Menurut dia, dengan potensi itu akan lebih mudah bagi pemerintah Indonesia untuk mendorong industri fashion nasional, khususnya busana muslim dan menjadikannya sebagai kiblat fashion busana muslim dunia pada tahun 2012 itu.

Bahkan, katanya lagi, sejak 2006 hingga 2008 tren berbusana muslim dengan berbagai mode terus meningkat.

"Kaum perempuan di Tanah Air, sebagian besar dari awal cenderung membalut tubuhnya dengan busana muslim, selain akibat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam juga untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan," katanya.

Sementara itu pada sejumlah daerah telah mengenakan pakaian muslim, bahkan dari awal mereka punya kebiasan telah menutup auratnya dengan baik yakni dengan mengenakan busana muslim itu.

Mira mengakui, bahwa dirinya juga telah menemukan bahwa pada tiap acara seminar-seminar tingkat nasional dan pada tiap ruang publik, di bandara banyak kaum perempuan sudah berbusana muslim, dan menggunakan jilbab.

"Bagi perempuan-perempuan yang bekerja di media elektronik seperti televisi justru memakai busana muslim, lebih juga hampir semua media televisi menayangkan acara keagamaan," katanya.

Mira mengesankan pula bahwa, kini berbusana muslim seolah-olah pakaian nasional, sebab di kawasan Jakarta saja hampir 60-70 persen prempuan sudah memakai jilbab lebih untuk mencari kepuasaan dunia dan agama.

Artinya, katanya lagi, makin lama warga negara Indonesia konsen mengaktualisasikan diri mereka pada ajaran agama ketika merasa tidak puas atas pemeriksaan kesehatan yang dilalui secara medis kedokteran yang justru banyak yang lari pada pengobatan menggunakan unsur agama. Ternyata memang banyak yang sembuh.