Selasa, 10 Mei 2011

BI: Neraca Pembayaran Indonesia Surplus US$7,7 M

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan I 2011 mencatat surplus US$7,7 miliar. Dalam rilis Bank Indonesia Selasa (10/5) disebutkan, baik transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial memberikan kontribusi positif terhadap surplus tersebut.

Sejalan dengan itu, jumlah cadangan devisa pada akhir triwulan I 2011 bertambah menjadi US$105,7 miliar atau setara dengan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Tren penyusutan surplus transaksi berjalan yang terjadi sejak triwulan IV 2009 tertahan di triwulan I 2011 dengan membukukan surplus sebesar US$1,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan surplus US$1,1 miliar pada triwulan IV 2010. Perbaikan kinerja transaksi berjalan tersebut lebih disebabkan oleh turunnya pembayaran pendapatan, khususnya bunga utang, dan pembayaran jasa travel terkait berlalunya musim haji yang keduanya bersifat musiman. Penguatan transaksi berjalan lebih lanjut terhambat oleh penurunan kinerja neraca perdagangan barang karena tingginya impor minyak akibat penurunan produksi nasional dan peningkatan konsumsi BBM di tengah kenaikan harga minyak di pasar internasional.

Transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2011 mencatat surplus US$6,2 miliar, ditopang oleh kinerja investasi langsung dan investasi portofolio. Investasi langsung di Indonesia masih terus meningkat sejalan dengan iklim investasi yang semakin kondusif dan stabilitas makroekonomi yang terjaga. Sementara itu, derasnya arus masuk investasi portofolio didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global dan relatif menariknya imbal hasil investasi di dalam negeri.

Mulai publikasi triwulan I 2011 ini, statistik NPI disajikan dengan format baru yang lebih terperinci untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai statistik sektor eksternal Indonesia.